BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Secara
geografis, Desa Klaseman merupakan daerah pantai yaitu bagian dari Selat Madura
yang terletak di bagian utara Kabupaten Probolinggo. Di daerah tersebut
terdapat banyak aliran sungai yang bermuara ke laut sehingga di daerah itu
banyak terdapat tambak sebagai tempat pembudidayaan ikan dan memproduksi garam.
Seba- gian besar mata pencaharian masyarakat di Desa Klaseman sebagai nelayan
dan petani tambak. Tetapi ada juga masyarakat yang mata pencahariannya sebagai
petani, pedagang, pegawai negeri, buruh pabrik dan lain-lain. Hal ini di
sebabkan letak geografi daerah tersebut yang strategis. Karena kondisi
geografis daerah tersebut memiliki tanah yang subur sehingga dapat menghasilkan
sumber daya alam yang berpotensi tinggi misalnya ; padi, jagung, tebu dan
lain-lain. Selain itu di sana berdekatan dengan pabrik PT.SASA INTI. Sehingga
perkembangan ekonomi di daerah tersebut dari waktu ke waktu semakin pesat.
Dari
latar belakang makalah di atas maka penulis mngangkat judul “Objek Material dan
Objek Formal di Desa Klaseman, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo”.
Sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar/Filsafat Geografi.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang
di atas, dapat dikaji ada beberapa permasalahan
yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa
saja objek material yang ada di Desa Klaseman, Kecamatan Gending, Kabupaten
Probolinggo ?
2. Apa
saja objek formal yang ada terdapat di Desa Klaseman, Kecamatan Gending,
Kabupaten Probolinggo
1
1.3
Ruang
Lingkup Pembahasan
Untuk memperjelas ruang lingkup
pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah:
1. Objek
material yang ada di Desa Klaseman, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo
2. Objek
formal yang ada di Desa Klaseman, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo
1.4
Tujuan
Penulisan
Sesuai dengan permasalahan di atas
penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Untuk
mengetahui objek material yang ada di Desa Klaseman, Kecamatan Gending,
Kabupaten Probolinggo.
2. Untuk
mengetahui objek formal yag ada di Desa Klaseman, Kecamatan Gending, Kabupaten
Probolinggo.
1.5
Manfaat
Penulisan
Sesuai dengan tujuan penulisan makalah
ini maka dapat diperoleh manfaat yaitu :
1.
Dapat mengetahui objek
material yang ada di Desa Klaseman, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo.
2.
Dapat mengetahui objek
formal yang ada di Desa Klaseman, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Objek Material dan Objek Formal
Geografi
berasal dari Bahasa Yunani yaitu geo (“bumi”)
dan graphein (“gambaran”). Geografi adalah ilmu yang mempelajari
tentang semua lukisan atau tulisan yang mem-pelajari tentang bumi. Dan bapak
geografi dunia adalah Erasthothenes.
Objek sendiri adalah sesuatu yang dipelajari. Dalam geografi terdapat beberapa
objek yaitu:
1.
Objek material
Objek material adalah yaitu segala
sesuatu baik berupa materi atau berupa gejala geografi yang terjadi dalam ruang
(geosfer) yang dipelajari oleh geografi. Meliputi substansi atau benda yang
hidup atau yang mati. Karena ruang lingkupnya geosfer maka objek studi material
ini berada di 5 bagian geosfer yaitu:
a. Litosfer
Lithos artinya batuan dan sphera artinya lapisan. Deskripsi
lengkapnya adalah lapisan penyusun kulit bumi yang terluar dan terbentuk dari
batuan. Objek material geografi pada lapisan ini adalah segala sesuatu materi
atau gejala geografi yang terdapat atau terjadi pada lapisan ini. Contoh dalam
bentuk materinya yaitu: batuan dengan berbagai jenisnya, gunung dengan tipe dan
ketinggianya. Sedangkan dalam bentuk fenomena dan gejala geografi misalnya
gempa, pergerakan lempeng tektonik dan lain-lain.
b.
Hidrosfer
Hidrosfer adalah bagian dari geosfer dalam bentuk
lapisan perairan yang tersebar di lautan, tanah, permukaan tanah, atmosfer
(udara), maupun dalam bentuk padat, cair, dan gas.
3
Contoh dalam bentuk materi yaitu air, salju, uap (gas)
dan dalam bentuk gejala geografi yaitu: pasang surut, arus laut, pergerakan air
tanah dan lain-lain.
c.
Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi. Contoh
dalam bentuk materi: awan, udara beserta materi penyusunnya dan dalam bentuk
gejala geografi yaitu: perubahan unsur-unsur cuaca. Contoh gejala geografi
terjadi perubahan cuaca, dari musim kemarau ke musim penghujan maupun
sebaliknya dari musim hujan ke musim kemarau. Hal ini berpengaruh pada beberapa
aspek kehidupan, salah satunya aspek pertanian.
d.
Biosfer
Lapisan kehidupan yang ada di geosfer selain dari
manusia yaitu berupa flora dan fauna. Keanekaragaman flora dan fauna
menyebabkan keanekaragaman konsumsi bahan pangan. Pada daerah penghasil padi
penduduk makan nasi dari beras, pada daerah gandum menggunakan terigu sebagai
bahan untuk membuat makanannya. Keberadaan hewan juga demikian, contoh orang
Thailand menggunakan gajah untuk membantu pekerjaannya sedangkan di Indonesia
penduduk memanfaatkan kuda, sapi, dan kerbau. Hal ini disebabkan karena
keberadaan dari hewan-hewan itu.
e.
Pedosfer
Pedosfer adalah lapisan paling atas dari
permukaan bumi tempat berlangsungnya proses pembentukan tanah. Secara sederhana
pedosfer diartikan sebagai lapisan tanah yang menempati bagian paling atas dari
litosfer. Tanah (soil) adalah suatu wujud alam yang terbentuk dari campuran
hasil pelapukan batuan (anorganik), organik, air, dan udara yang menempati
bagian paling atas dari litosfer.
4
f.
Antroposfer
Antroposfer adalah lapisan bumi yang
terdiri dari manusia dan kegiatannya. Jumlah dan kualitas penduduk merupakan
fenomena antroposfer yang dapat kita pelajari. Jumlah penduduk yang besar
merupakan suatu potensi yang luar biasa tetapi akan menjadi masalah yang
kompleks apabila tidak diimbangi dengan kulitas yang baik. Gejala pada
antroposfer yaitu manusia dipermukaan bumi memiliki beragam adat dan budaya
yang berbeda, hal imi mengakibatkan interaksi antara penduduk yang berbeda.
2. Objek
formal
Objek
formal adalah sudut pandang dan cara berfikir terhadap objek material yang
berupa materi atau gejala geografi yang ada di geosfer. Cara pandang dan cara
berfikir ini dapat melalui pendekatan keruangan (spatial
approach), kelingkungan (ecological
approach) dan kewilayahan (regional
complex approach).
Pendekatan keruangan merupakan
pendekatan khas geografi dengan mengkaji variasi fenomena alam di permukaan
bumi. Pendekatan keruangan mengacu pada penelaahan perbedaan tempat melalui
prinsip-prinsip geografi, yaitu persebaran, timbal balik, dan penggambaran.
Pendekatan lingkungan merupakan pendekatan berdasarkan interaksi yang terjadi
pada lingkungan. Pendekatan ini dilakukan dengan cara mengetahui karakteristik
tertentu dari suatu wilayah meliputi: pendekatan topik, pendekatan aktivitas
mausia, dan pendekatan regional.
Pendekatan kelingkungan merupakan pendekatan berdasarkan
interaksi yang terjadi pada lingkungan. Pendekatan lingkungan dalam geografi
berkenaan dengan hubungan kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya.
Interaksi tersebut membentuk sistem keruangan yanng dikenal dengan ekosistem.
Pendekatan ini dilakukan dengan cara me-ngetahui adanya interaksi makhluk hidup
dengan makhluk hidup yang lain. Dina-mika yang timbul di lingkungan fidik ini
seperti bencana alam akan menimbulkan pola baru antara interaksi manusia dengan
alam.
5
Pendekatan kompleks
kewilayahan merupakan kombinasi pendekatan keruangan dan ekologi.
Pendekatan kompleks kewilayahan mengkaji karakteristik fisik maupun sosial dari
fenomena yang terjadi di permukaan bumi yang berbeda antara suatu wilayah
dengan wilayah lainnya. Oleh karena itu, pendekatan ini lebih menekankan pada
perbedaan wilayah.
2.2 Objek
Material dan Objek Formal di Desa Klaseman Kecamatan Gending Kabupaten
Probolinggo
2.2.1
Objek Material di Desa Klaseman
Objek material suatu daerah dengan
daerah yang lain selalu berbeda, semua
itu tergantung letak geografis dari daerah tersebut. Misalnya, daerah
dataran tinggi yang berupa perbukitan dan pegunungan sedangkan dataran rendah
yang dekat dengan pantai. Secara geografis, Desa Klaseman terletak di bagian
utara Kabupaten Probolinggo yang merupakan daerah dataran rendah karena desa
tersebut dibatasi oleh Selat Madura sehingga sebagian besar daerah berupa
pantai.
Objek
material yang ada di Desa Klaseman meliputi:
1. Litosfer,
bagian pada litosfer dibagi menjadi 3, yaitu: batuan, sedimen dan tanah.
Peranan batuan dalam ekosistem adalah terdapat kaitan antara batuan dengan
tanah oleh karena batuan ini dapat mengalami pelapukan dan batuan yang telah
mengalami pelapukan dapat menjadi endapan atau tanah, selain itu batuan
merupakan sumber mineral bagi tanah dan mempunyai arti penting bagi pertumbuhan
tanaman. Jenis batuan yang terdapat di Desa Klaseman memiliki volume kecil dan
berupa batu pasir karena terdapat di daerah dataran rendah. Disana juga
terdapat batuan sedimen klastik berupa hancuran bahan beku yaitu batu kerikil
yang merupakan jenis batu pasir. Batu Kerikil (Pebbles) sebenarnya menunjukkan
besaran butir pasir, dapat dikategorikan sebagai Batu Pasir yang banyak
mengandung silika.
6
Umumnya bertekstur halus dan berbentuk
bulat terbentuk akibat dari pecahan batu gunung yang kemudian terseret air
hingga ke laut dan selama ribuan tahun saling beradu sesamanya dan terkikis
air, karena itu diperoleh di daerah pesisir pantai. Tersedia dalam beberapa
warna, ukuran dan bentuk. Digunakan untuk ditaburkan pada taman kering (Patio
atau Taman Jepang) atau dicampur dengan adukan semen (biasa disebut Beton/Koral
Sikat) untuk jalan setapak atau driveways atau carport.
Untuk
ukuran yang kecil sering juga disebut Batu Aras.Jenis Batu Kerikil :
Gambar
2.1 batu kerikil
2. Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di
permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang
berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan
uap air yang terdapat di lapisan udara.
Desa Klaseman
merupakan daerah yang terletak di pesisir pantai. Pesisir adalah
daratan di tepi laut yang tergenang
pada saat air pasang dan kering pada saat air laut surut. Wilayah pesisir lebih luas daripada wilayah pantai. Wilayah
pesisir lebarnya bisa
mencapai antara 50-100 m. Pada daratan wilayah pesisir tedapat proses
perembesan air laut, pasang surut air laut, dan hembusan
angin laut.
7
Sedangkan
di peairan masih dipengaruhi oleh sifat-sifat
daratan seperti sedimentasi dan aliran air tawar. Pesisir
merupakan daerah yang rawan terhadap proses abrasi serta kerusakan
yang ditimbulkan oleh aktifitas manusia. Oleh sebab itu,
daerah-daerah pantai harus dilestarikan fungsinya.
Jenis air yang mengalir di Desa tersebut
yaitu air tanah dangkal dan air sungai. Air tanah dangkal adalah air tanah yang terletak di atas
lapisan kedap air tidak jauh dari permukaan tanah. Air freatis sangat
dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah air freatis berkurang. Sebaliknya
pada musim hujan jumlah air freatis akan bertambah. Air freatis dapat diambil
melalui sumur atau mata air.
Sedangkan air sungai adalah air
hujan atau mata air yang mengalir
secara alami melalui suatu lembah atau di antara dua tepian dengan batas jelas,
menuju tempat lebih rendah (laut, danau atau sungai
lain). Air yang ada di daerah Klaseman mengandung zat fosfor. Hal ini
dibuktikan ketika air itu di masak sampai mendidih lalu didinginkan maka
terdapat endapan-endapan yang berupa zat kapur.
3.
Atmosfer adalah
lapisan udara yang berada dimuka bumi. Lapisan atmosfer dalam bentuk gerakan
udara sangat besar manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari misalnya menimbulkan
hujan. Udara yang bergerak disebut angin. Kabupaten Probolinggo terkenal dengan
angin gending. Desa Klaseman merupakan daerah yang terkena angin gending. Angin
gending terjadi karena gerakan udara yang turun, mulai dari Pegunungan Lamongan
dan Pegunungan Tengger mendapatkan pemanasan secara dinamis ke arah lembah di
sebelah utara bersamaan dengan itu, kelembaban nisbi turun dengan cepat,
sehingga udara yang mencapai dataran rendah Probolinggo menjadi panas dan
kering.
8
Angin gending memiliki pengaruh positif terhadap proses
pembuahan pada buah mangga dan bawang merah.
Gambar 2.2
Angin gending
4. Biosfer
adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang
memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Secara umum, biosfer
terdiri atas tiga lingkungan utama atau biocycle, yaitu biocycle darat,
biocycle air tawar (sungai, danau, atau kolam), dan biocycle air asin (berkadar
garam atau laut). Selain biosfer dan biocycle, dalam studi makhluk hidup kita
juga dikenal istilah ekosistem dan bioma. Makhluk hidup merupakan salah satu
komponen penghuni geosfer. Selain manusia, makhluk hidup yang menempati Planet
Bumi adalah hewan (fauna) dan tumbuhan (flora). Hewan maupun tumbuhan ada yang
hidup di daratan dan di perairan, baik pada kawasan air tawar ataupun di air
laut. Namun, tidak seluruh permukaan bumi dapat menjadi tempat hidup bagi organisme.
Setiap
wilayah memiliki keanekaragam flora dan fauna yang berbeda dengan wilayah yang
lain. Seperti halnya di Desa Klaseman juga memiliki ekologi yang berbeda dengan
daerah lain. Misalnya, pembudidayaan pohon mangga dan bawang merah yang tumbuh subur
di daerah tersebut meskipun daerah tersebut merupakan daerah pesisir pantai.
Selain itu, disana juga terdapat pembudidayaan ikan seperti udang, lele,
bandeng dan lain-lain yang merupakan komuditas ekspor. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya tempat-tempat yang ada di sekitar pantai. Gejala yang dapat
ditimbulkan oleh biosfer di daerah Klaseman penduduknya cenderung menyukai dan
mengkonsumsi ikan
9
5.
Pedosfer atau tanah adalah lapisan kulit bumi
yang tipis terletak di bagian paling atas permukaan bumi. Tanah dalam Bahasa
Inggris disebut soil, tanah adalah suatu benda fisis yang berdimensi
tiga terdiri dari panjang, lebar, dan dalam. Tanah merukan lapisan paling atas
dari kulit bumi. Sebagian besar daerah Desa Klaseman merupakan daerah pesisir
pantai. Pesisir bisa sangat berbeda Yang paling umum adalah hutan bakau tumbuh
di atas lumpur tanah liat bercampur dengan bahan organik. Akan tetapi
di beberapa tempat, bahan organik ini sedemikian banyak proporsinya; bahkan ada
pula hutan bakau yang tumbuh di atas tanah bergambut. Sedangkan bagian lain
merupakan daerah lahan pertanian yang terdapat aliran sungai. Jenis tanah
daerah tersebut adalah tanah aluvial
atau tanah endapan. Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di
dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan
pertanian.
6.
Antroposfer diartikan sebagai lapisan di
mana manusia hidup bertempat tinggal pada permukaan bumi. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup yang hidup di bumi bergantung
pada kondisi biosfer, hidrosfer, litosfer, dan atmosfer. Lapisan atmosfer
membentuk cuaca dan iklim yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Lapisan
litosfer berpengaruh pada tanah dan bentuk lahan, dan berpengaruh pula pada
manusia dalam memperoleh sumber daya alam. Lapisan hidrosfer memberikan manfaat
bagi kehidupan manusia dalam hal ketersediaan air dengan berbagai manfaatnya.
Manusia di permukaan bumi beragam adat dan
budayanya, hal ini mengakibatkan interaksi antara penduduk yang berbeda. Begitu
pula penduduk di Desa Klaseman yang berada di sekitar pesisir pantai memiliki
adat dan budaya yang berbeda dengan daerah yang tinggal di daerah dekat dengan
lahan pertanian. Pada umumnya penduduk disekitar pesisir pantai yang berprofsi
sebagai nelayan memiliki kebiasaan mengadakan upacara adat yang disebut petik
laut. Proses upacara tersebut meletakkan sesaji di laut sebagai rasa syukur
para nelayan atas hasil laut yang mereka peroleh.
10
Alat yang mereka gunakan sehari-hari untuk
menangkap ikan misalnya perahu sebagai alat transportasi, jaring, jala, pancing
dan lain-lain. Sedangkan penduduk yang tiggal di daerah dekat lahan
pertanian memiliki
kebiasaan selametan tajin.
Proses upacara ini dengan meletakkan sesaji berupa bubur nasi sebagai
persembahan kepada Dewi Sri. Alat yang digunakan penduduk tersebut untuk
mengolah lahan pertanian berbeda dengan penduduk pesisir pantai. Misalnya
traktor, kerbau, cangkul, sabit dan lain-lain. Dengan melihat kenyataan di atas
penduduk yang tinggal di wilayah yang berbeda memiliki keahlian yang berbeda
pula. Sehingga terjadi saling membutuhkan.
2.2.2
Objek Formal di Desa Klaseman
Objek formal merupakan sudut pandang
dan cara berfikir terhadap objek
material yang berupa materi atau gejala geografi yang ada di geosfer.
Untuk mengetahui objek formal yang ada di Desa Klaseman dilakukan beberapa
pendekatan dari beberapa aspek geografi. Cara pandang dan cara berfikir ini
dapat melalui:
1.
Pendekatan
keruangan merupakan
pendekatan yang mengkaji persamaan dan perbedaan dala konteks keruangan.
Pendekatan ini dilakukan dengan cara mengetahui dari wilayah Desa Klaseman
meliputi:
a.
Pendekatan topik merupakan pendekatan yang menitikberatkan pada
topik yang menjadi perhatian utama dalam menganalisis suatu fenomena geosfer.
Topik yang sekarang menjadi perhatian sekaligus masalah bagi masyarakat Desa
Klaseman adalah kenakalan remaja. Salah satu contohnya kehamilan diluar nikah
dalam usia dini. Hal ini disebabkan kurangnya pengawasan orang tua kepada
anaknya. Pendidikan sexs pada usia remaja dilingkungan keluarga masih di anggap
tabuh
11
oleh masyarakat setempat sehingga para remaja
cenderung tidak mengetahuin buruknya melakukan hubungan diluar nikah.
Kenakalan remaja selanjutnya yaitu kriminalitas
yang disertai tindak kekerasan misalnya perkelahian antar pelajar serta
penyalahgunaan obat, narkotika dan minuman keras. Prostitusi pada kalangan
remaja semakin marak di Desa tersebut. Hal ini disebabkan faktor kesenjangan
sosial ekonomi dalam masyarakat tersebut.
Secara geografis Desa Klaseman memiliki letak
strategis karena dekat dengan jalan provinsi yang merupakan jalan utama, juga
terdapat jalan yang menjadi penghubung dengan daerah yang lain. Baik sebagai
penghubung dari antar desa, Kecamatan Gending, Kecamatan Pajarakan, dan
Kecamatan Maron. Daerah tersebut juga merupakan daerah industri karena terdapat
pabrik-pabrik salah satunya PT SASA INTI. Industrialisasi itu yang menjadi
faktor penyebab terjadinya kesenjangan sosial dan ekonomi dalam masyarakat
sehingga kriminalitas di daerah tersebut semakin meningkat. Sebagian besar
tenaga pekerja di industri-industri tersebut berasal dari daerah lain misalnya
Kota Probolinggo, Surabaya, Sidoarjo dan lain-lain. Sehingga sumber daya
manusia yang berada di Desa tersebut sebagian besar tidak terpakai karena tidak
memiliki keahlian dan keterampilan yang memadai.
a.
Pendekatan aktivitas manusia merupakan pendekatan yang mengkaji aktivitas
manusia atau penduduk. Pendekatan ini berkenaan dengan kegiatan manusia atau
kegiatan penduduk di suatu daerah atau di suatu wilayah yang bersangkutan.
Seperti halnya pendekatan yang dilakukan di Desa Klaseman yang ditinjau dari
persebarannya, jenis aktivitas manusia dibedakan berdasarkan mata pencaharian
yang dilakukan penduduk setempat.
Secara geografis Desa Klaseman terletak di daerah
pesisir. Sebagian besar penduduk tersebar di daerah pantai dan sebagian lagi
tersebar di daerah dekt dengan lahan pertanian dan sungai.
12
Hal ini menyebabkan mata pencaharian penduduk di
Desa Klaseman beragam. Penduduk yang tinggal di daerah pantai mata
pencahariannya sebagai nelayan sedangkan penduduk yang tinggal di dekat lahan pertanian bekerja sebagai petani dan
buruh tani. Ada pula penduduk yang dekat dengan sungai yang bermuara ke laut
mereka bermata pencaharian sebagai petani tambak.
Selain itu juga ada penduduk yang bekerja sebagai
buru pabrik dan pegawai negeri tetapi mereka mayoritas pendatang dari daerah
lain. Karena disana terdapat lahan kavling yang digunakan untuk daerah
pemukiman. Disana juga dekat dengan daerah industri sehingga aktivitas daerah
penduduk setempat sangat komples. Faktor penyebabnya adalah dampak dari
industrialisasi.
b. Pendekatan
regional merupakan
pendekatan yang melihat fenomena geografi berbeda sehingga setiap wilayah
memiliki ciri khas tertentu dan menjadi pembela dari wilayah-wilayah yang lain.
Pendekatan ini menganalisis suatu gejala atau masalah dari region atau wilayah
tempat masalah itu tersebar. Pendekatan ini juga dilakukan di Desa Klaseman
dengan melihat karakteristik permasalahan dari wilayah tersebut. Permasalahan
terbesar di Desa Klaseman yaitu kenakalan remaja. Hal ini berpengaruh kepada
gejala-gejala sosial di dalam masyarakat. Salah satu penyebab kenakalan remaja
di Desa Klaseman. Penyebabnya adalah pengaruh dampak negatif dari globalisasi.
Transportasi dan sistem informasi di daerah tersebut mudah di jangkau karena
kondisi geografis yang strategis. Selain itu sebagian remaja-remaja di Desa
Klaseman tidak memiliki keahlian dan keterampilan yang memadai sehingga mereka
tidak mempunyai pekerjaan. Mereka cenderung melakukan hal-hal yang negatif
misalnya kriminalitas.
2.
Pendekatan
kelingkungan berkenaan
dengan intreraksi antara organisme hidup dengan lingkungannya. Pendekatan ini
dilakukan dengan cara mengetahui adanya interaksi makhluk hidup dengan makhluk
hidup lain.
13
Organisme
Hidup
|
Lingkungan
|
Gambar
2.3
Interaksi antara organisme dengan
lingkungan
Seperti
halnya pendekatan yang dilakukan di Desa Klaseman dengan mengetahui adanya
interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Penduduk yang tinggal di daerah
pesisir pada umumnya bekerja sebagai nelayan, mereka menggantungkan hidupnya
pada hasil laut. Nelayan yang ada disana mayoritas mencari ikan dengan
menggunakan perahu tradisional yang mengandalkan tenaga angin sebagai penggerak
pada layar. Apabila bulan purnama hasil tangkapan ikan sedikit. Selain itu
mereka juga mencari biota-biota yang hidup di sekitar hutan mangrove (hutan
bakau). Misalnya kerang, tiram, kepiting dan lain-lain.
Sedangkan
penduduk yang hidup di dekat sungai yang bermuara ke laut mereka menjadi
pengelola tambak. Yaitu tempat pembudidayaan air tawar seperti lele, bandeng,
mujaer dan lain-lain. Ada pula tambak tempat pembudidayaan udang tetapi tambak
berada pada daerah dekat pesisir pantai.
Penduduk
Desa Klaseman yang tinggal didekat lahan pertanian pada umumnya mereka bekerja
sebagai petani, buruh tani, dan
peternak. Cara bertani masyarakat Desa Klaseman cenderung berpola kotak-kotak
dan berbentuk beraturan. Daerah tersebut merupakan daerah dataran rendah tidak
cocok menggunakan pola terasising atau sengkedan. Sistem pengairan atau irigasi
melalui bendungan yang berasal dari aliran sungai yang berada di Desa Klaseman.
Tanaman yang di tanam mayoritas padi, tebu, jagung dan bawang merah. Akan
tetapi kadangkala menanam tembakau pada musim kemarau. Pada musim hujan petani
mulai menggarap sawah mereka untuk ditanami padi.
14
Petani
juga menanam bawang merah pada musim angin gending. Karena semakin sering angin
itu bertiup proses pembuahan bawang merah semakin baik. Dan akibatnya bawang
merah menjadi besar-besar. Tanaman yang dapat ditanam sepanjang tahun atau
tidak mengenal musim adalah tebu.
3.
Pendekatan kewilayahan
merupakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan kelingkungan yang mengkaji
wilayah yang memiliki karakteristik tertentu yang dapat dibedakan dengan daerah
lain, baik kehidupan penduduk ataupun lingku-ngannya. Adanya perbedaan antara
wilayah yang satu dengan wilayah yang lain telah menciptakan hubungan fungsinal
antara uni-unit wilayah sehingga tercipta suatu wilayah, sistem yang kompleks
pendekatan yang multivariate juga.
Pendekatan
kewilayahan yang dilakukan di Desa Klaseman dengan mengkaji interaksi penduduk
desa tersebut dengan penduduk yang ada di daerah lain. Hal ini disebabkan
wilayah Desa Klaseman berbeda dengan wilayah yang lain akibat dari perbedaan
tersebut muncul permintaan dan penawaran.
Hasil bumi dari Desa
Klaseman yang berupa hasil laut seperti ikan, hasi tambak (udang, lele,
bandeng, mujaer), dan hasil pertanian didistribusikan daerah-daerah lain.
Misalnya Suabaya, Sidoarjo, Pasuruan, dan daerah-daerah lainnya. Pada umumnya
hasil bumi tersebut digunakan sebagai bahan baku industri.
Dampak dari
industrialisasi yang terjadi di Desa Klaseman menyebabkan banyak pendatang dari
daerah lain. Pada umumnya mereka bekerja sebagai buruh pabrik. Seperti yang
kita ketahui di Desa Klaseman selain merupakan daerah nelayan dan pertanian
juga dikenal sebagai daerah industri karena disana terdapat beberapa pabrik.
Para pendatang itu mayoritas mempunyai keahlian dan keterampilan yang memadai
daripada penduduk asli. Sehingga terjadi kesenjangan sosial diantara mereka.
15
Sejarah desa Klaseman tau atau tidak?
BalasHapus