Minggu, 10 November 2013

Komposisi Penduduk



KOMPOSISI PENDUDUK
BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN
 (Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geografi Penduduk)
(Dosen Pengampu Dra. Rebut Budiarti, M.Pd)

Oleh :
Yosias Umbu Sogara                    (110401050099)
Husnul Okta Maulida                   (110401050103)
Dewi Nadia Ihzana                      (110401050106)
                                              




UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GEOGRAFI
April 2013













KOMPOSISI PENDUDUK
BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUS PERKAWINAN
Oleh : Husnul Okta Maulida (110401050103)















PENGERTIAN KOMPOSISI PENDUDUK
Komposisi penduduk adalah penggolongan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya : penduduk desa dapat digolongkan berdasarkan tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, jenis kelamin dan lain sebagainya. Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan yang terpenting. Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat penting bagi pemerintah sebuah negara untuk menentukan kebijakan kependudukan mereka untuk beberapa tahun ke depan. Komposisi penduduk dan jenis kelamin bagi suatu masyarakat penting baik dalam kerangka biologis, ekonomi, maupun sosial. Misalnya penting dalam dalam kaitannya dengan angka – angka kelahiran, kematian, rasio beban tanggungan, dan jumlah penduduk usia sekolah.
Contoh:
Dengan mengetahui jumlah penduduk usia 7 –12 tahun maka pemerintah dapat memperkirakan berapa kebutuhan sekolah dasar yang harus disediakan mengingat usia tersebut adalah usia sekolah dasar
Macam-macam komposisi penduduk:
1.      Berdasarkan aspek biologis.
Misalnya : penduduk di suatu desa digolongkan berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin. Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
a.       Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif.
b.      Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif.
c.       Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompo.
Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:
a. Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia muda.
b. Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa.
c. Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.
2. Berdasarkan aspek sosial, penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status perkawinan.

KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN.
Tingkat pendidikan merupakan salah satu ukuran untuk kualitas penduduk. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan semakin baik kualitas SDM di wilayah tersebut. Tamat sekolah didefinisikan sebagai jenjang pendidikan yang telah berhasil diselesaikan oleh seseorang dengan dibuktikan adanya ijazah atau surat tanda tamat belajar. Tetapi jika menggunakan ukuran menurut jenjang tertinggi merupakan jenjang atau kelas tertinggi yang pernah ditempuh oleh seseorang.
Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.
Jenjang pendidikan menurut Undang-Undang (UU) No. 20 Tahun 2003 sistem
pendidikan nasional terdiri atas pendidikan dasar (SD/MI, SMP/ MTs), pendidikan menengah (SMA/MA), pendidikan tinggi (sekolah tinggi, universitas).
a.       Jenjang pendidikan dasar.
Jenjang pendidikan dasar meliputi SD atau MI dan SMP atau MTs atau bentuk-bentuk jenjang sekolah yang sederajat lainnya. Pendidikan SD dan MI bertujuan memberi bekal kemampuan dasar untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat SMP atau MTs. Adapun pendidikan SMP atau MTs bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, siswa agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta memiliki hubungan interaksi dengan
lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar.
b.      Jenjang pendidikan menengah.
Jenjang pendidikan menengah meliputi SMA, MA, SMK, atau sekolah yang sederajat lainnya. Pendidikan menengah bertujuan memberikan pengajaran yang bersifat teoritis dan praktis serta mengutamakan perluasan wawasan ilmu pengetahuan dan peningkatan keterampilan siswa agar dapat mengembangkan potensi diri atau melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi atau langsung bekerja.
c. Pendidikan tinggi.
Jenjang pendidikan tinggi meliputi program diploma, sarjana,
magister, spesialis, dan doktor. Adapun bentuk pendidikan/perguruan tinggi antara lain akademi, sekolah tinggi, universitas, dan institut.
Pendidikan di perguruan tinggi terbagi menjadi:
1) Pendidikan akademik, yang diarahkan pada penguasaan, pengembangan, peningkatan mutu, serta perluasan wawasan ilmu pengetahuan.
2) Pendidikan profesional, yang diarahkan pada penerapan keahlian tertentu dan mengutamakan peningkatan kemampuan penerapan ilmu pengetahuan.
Tabel: Komposisi penduduk desa dan kota berdasarkan jenjang
pendidikannya.



Sumber: Badan Pusat Statistik, 2000.
1. Tidak sekolah 5,3 13,0.
2. Belum tamat SD 16,9 30
3. SD 27,5 36,2.
4. SMP 19,2 12,3.
5. SMP+ 50,4 21,0.
6. Sekolah menengah 52,2 7,7.
7. Diploma I/II 0,9 0,4.
8. Diploma III/sarjana muda 1,6 0,2.
9. Diploma IV/S1/S2/S3 3,4 0,4.
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN STATUS PERKAWINAN.
Dalam pertumbuhan penduduk berhubungan langsung dengan status perkawinan, usia produktif, serta tingkatan umur pada perlangsungan perkawinan, khususnya wanita. Semakin muda umur ketika melangsungkan perkawinan, peluang untuk tingkat kelahiran akan semakin tinggi, karena pada usia muda antara 17 tahun hingga 49 tahun, wanita mengalami masa subur, jadi tingkat kelahiran akan cenderung meningkat. Sebaliknya jika usia perkawinan semakin tua, maka tingkat kelahiran akan semakin rendah, karena masa kesuburan wanita berkurang. Namun semua itu belum pasti karena tingkat kesuburan seorang wanita satu dengan yang lain berbeda-beda.
Perlangsungan perkawinan di usia muda bukan berarti tanpa resiko, selain tingkat kelahiran tinggi juga akan membahayakan calon ibu, karena tulang kemaluan yang masih muda rawan patah ketika melahirkan, namun tenaganya masih kuat untuk menyelamatkan bayinya. Sama dengan perkawinan muda, perkawinan diusia tua juga berbahaya bagi sang ibu dan bayi, karena wanita diusia tua rawan terkena darang tinggi yang membahayakan bayi dan calon ibu ketika melahirkan, serta ketika usia tua rawan sekali mengalami keguguran karena faktor usia, dan tinkatan stres. Namun itu semua tergantung dari kekuatan kehamilan dan rahasia tuhan.













DAFTAR PUSTAKA

Triyono slamet. 2009. Komposisi  penduduk. (Online),
(http://slamet-triyono.blogspot.com, diakses 09 Mei 2013).
Imammurtaqi. 2012. Komposisi susunan penduduk. (Online),
(http://www.imammurtaqi.com, diakses 09 Mei 2013).
Disdukcapil.bontangkota. 2012. Komposisi Penduduk berdasarkan pendidikan.
(Online), http://disdukcapil.bontangkota.go.id, diakses 09 Mei 2013).
edelweissgreen.wordpress. 2012. Komposisi Penduduk. (Online),
(http://edelweissgreen.wordpress.com, diakses 09 Mei 2013)
Wikipedia. Komposisi_penduduk. (Online),
(http://id.wikipedia.org, diakses 09 Mei 2013)
Kemdiknas.2012.Belajar Modul Online.(Online),
(http://belajar.kemdiknas.go.id/, diakses 09 Mei 2013)














KOMPOSISI PENDUDUK
BERDASARKAN LAPANGAN PEKERJAAN DAN BAHASA
Oleh : Yosias Umbu Sogara (110401050099)














KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN LAPANGAN PEKERJAAN
Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir, dan lain sebagainya.
Lapangan pekerjaan ditentukan oleh usia produktif, yang kemampuannya untuk bekerja lebih baik dari pada usia non produktif. Usia produktif atau usia kerja di Negara-negara berkembang seperti Indonesia dimulai dari usia 10 tahun hingga 64 tahun, sedangkan di Negara maju antara umur 15 sambai 64 tahun. Usia produktif akan menanggung kebutuhan keluarga yang termasuk dalam usia non produktif. Zaman sekarang banyak sekali usia produktif daripada usia non produktif, sehingga banyak masyarakat usia produktif yang menjadi pengangguran, selain kurangnya lapangan pekerjaan pengangguran juga diakibatkan oleh tingkat pendidikan yang rendah, sedangkan lapangan pekerjaan sekarang membutuhkan tingkat pendidikan yang tinggi. Semua itu mengakibatkan angka ketergantungan tinggi, tingkat kriminalitas juga tinggi, pendapatan perkapita daerah itu menjadi turun atau rendah, kemampuan menabung masyarakat menjadi rendah, dan pertumbuhan ekonomi menjadi lambat.
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN BAHASA
 komposisi penduduk menurut bahasa sehari-hari secara umum, mayoritas penduduk indonesia masih tetap menggunakan bahasa daerah untuk komunikasi sehari-hari di rumah tangga. sebesar 79,5 persen dari seluruh populasi penduduk usia 5 tahun ke atas melakukan komunikasi sehari-hari di rumah tangga dengan menggunakan bahasa daerah, sebesar 19,9 persen menggunakan bahasa indonesia dan sebesar 0,3 persen lainnya masih menggunakan bahasa asing. sebesar 79,5 persen dari seluruh populasi penduduk usia 5 tahun ke atas melakukan komunikasi sehari-hari di rumah tangga dengan menggunakan bahasa daerah secara umum agama islam merupakan agama yang dianut oleh lebih dari 60 persen penduduk pada masing-masing provinsi mayoritas penduduk di provinsi sulawesi utara, papua barat dan papua adalah pemeluk agama kristen kewarganegaraan, suku bangsa, agama, dan bahasa sehari-hari penduduk indonesia persentase penduduk menurut bahasa sehari-hari tahun 2010 dibandingkan dengan hasil sensus penduduk 1990, pada tahun 2010 persentase penduduk yang menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa sehari-hari di rumah tangga terus meningkat. seperti yang persentase penduduk yang menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa sehari-hari meningkat dari sebesar 10,7 persen pada tahun 1990 menjadi sebesar 19,9 persen pada tahun 2010. kondisi ini menunjukkan bahwa selama dua dekade, jumlah penduduk indonesia yang menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa komunikasi sehari-hari di rumah tangga meningkat hampir dua kali lipat. persentase penduduk usia 5 tahun ke atas yang menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa sehari-hari di rumah, tahun 1990 dan 2010 komposisi penduduk menurut provinsi dan bahasa sehari-hari yang digunakan secara rinci.









DAFTAR PUSTAKA

Kemdiknas.2012.Belajar Modul Online.(Online),
(http://belajar.kemdiknas.go.id/, diakses 14 Mei 2013)
Triyono slamet. 2009. Komposisi  penduduk. (Online),
(http://slamet-triyono.blogspot.com, diakses 14 Mei 2013).



















KOMPOSISI PENDUDUK
BERDASARKAN AGAMA DAN PIRAMIDA PENDUDUK
Oleh : Dewi Nadia Ihzana (110401050106)



















KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA DAN MACAM-MACAM PIRAMIDA PENDUDUK

1.      Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama
Di Indonesia ada 6 agama yang banyak dianut penduduk Indonesia diantaranya adalah Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu,  Budha, dan Konghucu. Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “KeTuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi dan budaya. Menurut hasil sensus tahun 2010, 87,18% dari 237.641.326 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 6,96% Protestan, 2,9% Katolik, 1,69% Hindu, 0,72% Buddha, 0,05% Kong Hu Cu, 0,13% agama lainnya, dan 0,38% tidak terjawab atau tidak ditanyakan.
Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa "tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya" dan "menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya". Pemerintah, bagaimanapun, secara resmi hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.
Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak terelakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia memainkan peranan penting dalam hubungan antar kelompok maupun golongan. Program transmigrasi secara tidak langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di wilayah timur Indonesia.
2.      Jenis-jenis Piramida Penduduk
Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
*         Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif
*         Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif
*         Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompo.
Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:
1)      Struktur penduduk muda
Bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk berada pada usia muda.
2)      Struktur penduduk dewasa
Bila suatu Negara sebagian besar penduduk berusia dewasa.
3)      Struktur penduduk tua
Bila suatu Negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk grafik yang dinamakan piramida penduduk.
Bentuk piramida penduduk ada 3 macam yaitu:
1.      Bentuk Limas (Expansive), menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari pada usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat tinggi, contohnya: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil, Malaysia, India.

Ciri-ciri piramida expansive:
a.       Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
b.      Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
c.       Tingkat kelahiran bayi tinggi
d.      Pertumbuhan penduduk tinggi
2.      Bentuk Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia muda hampir sama denganusia dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya: Amerika Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia, Jerman.
Ciri-ciri piramida penduduk stasioner:
a.       Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
b.      Tingkat kelahiran rendah
c.       Tingkat kematian rendah
d.      Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lamba
3.      Bentuk Batu Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebihbesar dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya:negara-negara yang baru dilanda perang, contohnya Swedia.
Ciri-ciri piramida penduduk konstruktif:
a.       Sebagian besar penduduk berada kelompok usiadewasa atau tua
b.      Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
c.       Tingkat kelahiran lebih rendah dibandingdengan tingkat kematian
d.      Pertumbuhan penduduk terus berkurang














Selanjutnya perhatikan contoh hasil pembuatan piramida penduduk dari hasil sensus penduduk tahun 1990 setelah dibuat kelompok umur 0-4 tahun, 5-9 tahun dan seterusnya.
Perhatikan tabel dibawah ini!
Tabel 5. Susunan Penduduk menurut umur dan jenis kelamin tahun 1990.
Dari tabel tersebut bila dibuat piramida penduduk terbentuklah gambar seperti berikut ini!
Grafik 3. Piramida penduduk Indonesia tahun 1990.
 

Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di daerah/negara tertentu pada tahun tertentu disebut perbandingan jenis kelamin (Sex Ratio)
Rumus untuk menghitungnya:

*      Sex Ratio =
                 =
                 = 99,4 dibulatkan 99
Jadi, di Indonesia pada tahun 1990 setiap seratus penduduk perempuan terdapat 99 penduduk laki-laki.

*      Contoh soal :
Suatu kota terdapat penduduk usia 0 – 14 tahun berjumlah 2,5 juta, usia 15 – 64 tahun berjumlah 8 juta, dan usia 65 tahun ke atas berjumlah 1,5 juta. Dari data tersebut hitunglah besarnya angka beban ketergantungan












DAFTAR PUSTAKA

Octaria, Neva.2012.Komposisi Penduduk Macam-Macam Piramida.(Online),
            (http://fafa1310.blogspot.com/, diakses 08 Mei 2013)
Wikipedia.2012.Agama di Indonesia.(Online),
            (http://id.wikipedia.org/, diakses 08 Mei 2013)
Petrus, Abel.2012.Gambar Piramida Penduduk.(Online),
            (http://www.abelpetrus.wordpress.com/ diakses 08 Mei 2013)
Kemdiknas.2011.Bahan Belajar.(Online),
            (http://belajar.kemdiknas.go.id/, diakses 08 Mei 2013)
Fnr.2012.Jenis-Jenis Piramida Penduduk.(Online),
            (http://fnr-site.blogspot.com/, diakses 09 Mei 2013)

1 komentar:

  1. ;-0 i'm very senang maksih banyak.....
    boleh minta tolong follow gplus saya atau blogroll/backlink blog saya nggak? nanti saya blogroll/backlink dan follow blog dan gplus anda.
    ini bukan spam dan advertising
    by skytacco.blogspot,com
    ---------terimakasih.---------

    BalasHapus