KOMPOSISI PENDUDUK
BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN
(Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Geografi Penduduk)
(Dosen Pengampu Dra. Rebut Budiarti, M.Pd)
(Dosen Pengampu Dra. Rebut Budiarti, M.Pd)
Oleh
:
Yosias Umbu Sogara (110401050099)
Husnul Okta Maulida (110401050103)
Dewi Nadia Ihzana (110401050106)
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GEOGRAFI
April 2013
KOMPOSISI
PENDUDUK
BERDASARKAN
TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUS PERKAWINAN
Oleh
: Husnul Okta Maulida (110401050103)
PENGERTIAN
KOMPOSISI PENDUDUK
Komposisi penduduk
adalah penggolongan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya : penduduk
desa dapat digolongkan berdasarkan tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, jenis
kelamin dan lain sebagainya. Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah
komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat
mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang. Komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin merupakan yang terpenting. Komposisi menurut
umur dan jenis kelamin ini sangat penting bagi pemerintah sebuah negara untuk
menentukan kebijakan kependudukan mereka untuk beberapa tahun ke depan.
Komposisi penduduk dan jenis kelamin bagi suatu masyarakat penting baik dalam
kerangka biologis, ekonomi, maupun sosial. Misalnya penting dalam dalam
kaitannya dengan angka – angka kelahiran, kematian, rasio beban tanggungan, dan
jumlah penduduk usia sekolah.
Contoh:
Dengan mengetahui jumlah penduduk usia 7 –12 tahun maka pemerintah dapat memperkirakan berapa kebutuhan sekolah dasar yang harus disediakan mengingat usia tersebut adalah usia sekolah dasar
Dengan mengetahui jumlah penduduk usia 7 –12 tahun maka pemerintah dapat memperkirakan berapa kebutuhan sekolah dasar yang harus disediakan mengingat usia tersebut adalah usia sekolah dasar
Macam-macam komposisi penduduk:
1.
Berdasarkan aspek biologis.
Misalnya
: penduduk di suatu desa digolongkan berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin. Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin. Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
a. Umur
0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif.
b. Umur
15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif.
c. Umur
65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompo.
Sesuai dengan
pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk negara-negara di
dunia dibagi 3 yaitu:
a. Struktur
penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia
muda.
b.
Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia
dewasa.
c.
Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk
berusia tua.
2. Berdasarkan
aspek sosial, penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status
perkawinan.
KOMPOSISI
PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN.
Tingkat
pendidikan merupakan salah satu ukuran untuk kualitas penduduk. Semakin tinggi
tingkat pendidikan yang ditamatkan semakin baik kualitas SDM di wilayah
tersebut. Tamat sekolah didefinisikan sebagai jenjang pendidikan yang telah
berhasil diselesaikan oleh seseorang dengan dibuktikan adanya ijazah atau surat
tanda tamat belajar. Tetapi jika menggunakan ukuran menurut jenjang tertinggi
merupakan jenjang atau kelas tertinggi yang pernah ditempuh oleh seseorang.
Berdasarkan
tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan
dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini dapat
digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.
Jenjang
pendidikan menurut Undang-Undang (UU) No. 20 Tahun 2003 sistem
pendidikan nasional terdiri atas pendidikan dasar (SD/MI, SMP/ MTs), pendidikan menengah (SMA/MA), pendidikan tinggi (sekolah tinggi, universitas).
pendidikan nasional terdiri atas pendidikan dasar (SD/MI, SMP/ MTs), pendidikan menengah (SMA/MA), pendidikan tinggi (sekolah tinggi, universitas).
a. Jenjang
pendidikan dasar.
Jenjang
pendidikan dasar meliputi SD atau MI dan SMP atau MTs atau bentuk-bentuk
jenjang sekolah yang sederajat lainnya. Pendidikan SD dan MI bertujuan memberi
bekal kemampuan dasar untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat SMP atau MTs.
Adapun pendidikan SMP atau MTs bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, siswa
agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta memiliki
hubungan interaksi dengan
lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar.
lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar.
b. Jenjang
pendidikan menengah.
Jenjang
pendidikan menengah meliputi SMA, MA, SMK, atau sekolah yang sederajat lainnya.
Pendidikan menengah bertujuan memberikan pengajaran yang bersifat teoritis dan
praktis serta mengutamakan perluasan wawasan ilmu pengetahuan dan peningkatan
keterampilan siswa agar dapat mengembangkan potensi diri atau melanjutkan ke
jenjang pendidikan tinggi atau langsung bekerja.
c. Pendidikan tinggi.
Jenjang
pendidikan tinggi meliputi program diploma, sarjana,
magister, spesialis, dan doktor. Adapun bentuk pendidikan/perguruan tinggi antara lain akademi, sekolah tinggi, universitas, dan institut.
Pendidikan di perguruan tinggi terbagi menjadi:
magister, spesialis, dan doktor. Adapun bentuk pendidikan/perguruan tinggi antara lain akademi, sekolah tinggi, universitas, dan institut.
Pendidikan di perguruan tinggi terbagi menjadi:
1) Pendidikan
akademik, yang diarahkan pada penguasaan, pengembangan, peningkatan mutu, serta
perluasan wawasan ilmu pengetahuan.
2) Pendidikan
profesional, yang diarahkan pada penerapan keahlian tertentu dan mengutamakan
peningkatan kemampuan penerapan ilmu pengetahuan.
Tabel: Komposisi penduduk desa dan kota berdasarkan jenjang
pendidikannya.
Tabel: Komposisi penduduk desa dan kota berdasarkan jenjang
pendidikannya.
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2000.
1. Tidak
sekolah 5,3 13,0.
2. Belum tamat
SD 16,9 30
3. SD 27,5
36,2.
4. SMP 19,2
12,3.
5. SMP+ 50,4
21,0.
6. Sekolah
menengah 52,2 7,7.
7. Diploma I/II
0,9 0,4.
8. Diploma
III/sarjana muda 1,6 0,2.
9. Diploma
IV/S1/S2/S3 3,4 0,4.
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN
STATUS PERKAWINAN.
Dalam
pertumbuhan penduduk berhubungan langsung dengan status perkawinan, usia
produktif, serta tingkatan umur pada perlangsungan perkawinan, khususnya
wanita. Semakin muda umur ketika melangsungkan perkawinan, peluang untuk
tingkat kelahiran akan semakin tinggi, karena pada usia muda antara 17 tahun
hingga 49 tahun, wanita mengalami masa subur, jadi tingkat kelahiran akan
cenderung meningkat. Sebaliknya jika usia perkawinan semakin tua, maka tingkat
kelahiran akan semakin rendah, karena masa kesuburan wanita berkurang. Namun
semua itu belum pasti karena tingkat kesuburan seorang wanita satu dengan yang
lain berbeda-beda.
Perlangsungan
perkawinan di usia muda bukan berarti tanpa resiko, selain tingkat kelahiran
tinggi juga akan membahayakan calon ibu, karena tulang kemaluan yang masih muda
rawan patah ketika melahirkan, namun tenaganya masih kuat untuk menyelamatkan bayinya.
Sama dengan perkawinan muda, perkawinan diusia tua juga berbahaya bagi sang ibu
dan bayi, karena wanita diusia tua rawan terkena darang tinggi yang
membahayakan bayi dan calon ibu ketika melahirkan, serta ketika usia tua rawan
sekali mengalami keguguran karena faktor usia, dan tinkatan stres. Namun itu
semua tergantung dari kekuatan kehamilan dan rahasia tuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Triyono slamet. 2009. Komposisi
penduduk. (Online),
(http://slamet-triyono.blogspot.com,
diakses 09 Mei 2013).
Imammurtaqi. 2012. Komposisi susunan penduduk. (Online),
(http://www.imammurtaqi.com,
diakses 09 Mei 2013).
Disdukcapil.bontangkota.
2012. Komposisi Penduduk berdasarkan
pendidikan.
edelweissgreen.wordpress.
2012. Komposisi Penduduk. (Online),
Wikipedia. Komposisi_penduduk. (Online),
Kemdiknas.2012.Belajar
Modul Online.(Online),
KOMPOSISI
PENDUDUK
BERDASARKAN
LAPANGAN PEKERJAAN DAN BAHASA
Oleh
: Yosias Umbu Sogara (110401050099)
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN LAPANGAN PEKERJAAN
Penduduk dapat
dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap tiap orang.
Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI,
buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir, dan lain sebagainya.
Lapangan
pekerjaan ditentukan oleh usia produktif, yang kemampuannya untuk bekerja lebih
baik dari pada usia non produktif. Usia produktif atau usia kerja di
Negara-negara berkembang seperti Indonesia dimulai dari usia 10 tahun hingga 64
tahun, sedangkan di Negara maju antara umur 15 sambai 64 tahun. Usia produktif
akan menanggung kebutuhan keluarga yang termasuk dalam usia non produktif.
Zaman sekarang banyak sekali usia produktif daripada usia non produktif,
sehingga banyak masyarakat usia produktif yang menjadi pengangguran, selain
kurangnya lapangan pekerjaan pengangguran juga diakibatkan oleh tingkat pendidikan
yang rendah, sedangkan lapangan pekerjaan sekarang membutuhkan tingkat
pendidikan yang tinggi. Semua itu mengakibatkan angka ketergantungan tinggi,
tingkat kriminalitas juga tinggi, pendapatan perkapita daerah itu menjadi turun
atau rendah, kemampuan menabung masyarakat menjadi rendah, dan pertumbuhan
ekonomi menjadi lambat.
KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN BAHASA
komposisi
penduduk menurut bahasa sehari-hari secara umum, mayoritas penduduk indonesia
masih tetap menggunakan bahasa daerah untuk komunikasi sehari-hari di rumah
tangga. sebesar 79,5 persen dari seluruh populasi penduduk usia 5 tahun ke atas
melakukan komunikasi sehari-hari di rumah tangga dengan menggunakan bahasa
daerah, sebesar 19,9 persen menggunakan bahasa indonesia dan sebesar 0,3 persen
lainnya masih menggunakan bahasa asing. sebesar 79,5 persen dari seluruh
populasi penduduk usia 5 tahun ke atas melakukan komunikasi sehari-hari di
rumah tangga dengan menggunakan bahasa daerah secara umum agama islam merupakan
agama yang dianut oleh lebih dari 60 persen penduduk pada masing-masing
provinsi mayoritas penduduk di provinsi sulawesi utara, papua barat dan papua adalah
pemeluk agama kristen kewarganegaraan, suku bangsa, agama, dan bahasa sehari-hari
penduduk indonesia persentase penduduk menurut bahasa sehari-hari tahun 2010
dibandingkan dengan hasil sensus penduduk 1990, pada tahun 2010 persentase
penduduk yang menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa sehari-hari di rumah
tangga terus meningkat. seperti yang persentase penduduk yang menggunakan
bahasa indonesia sebagai bahasa sehari-hari meningkat dari sebesar 10,7 persen
pada tahun 1990 menjadi sebesar 19,9 persen pada tahun 2010. kondisi ini
menunjukkan bahwa selama dua dekade, jumlah penduduk indonesia yang menggunakan
bahasa indonesia sebagai bahasa komunikasi sehari-hari di rumah tangga
meningkat hampir dua kali lipat. persentase penduduk usia 5 tahun ke atas yang
menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa sehari-hari di rumah, tahun 1990
dan 2010 komposisi penduduk menurut provinsi dan bahasa sehari-hari yang digunakan
secara rinci.
DAFTAR PUSTAKA
Kemdiknas.2012.Belajar
Modul Online.(Online),
Triyono slamet. 2009. Komposisi
penduduk. (Online),
(http://slamet-triyono.blogspot.com,
diakses 14 Mei 2013).
KOMPOSISI
PENDUDUK
BERDASARKAN
AGAMA DAN PIRAMIDA PENDUDUK
Oleh
: Dewi Nadia Ihzana (110401050106)
KOMPOSISI
PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA DAN MACAM-MACAM PIRAMIDA PENDUDUK
1.
Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama
Di Indonesia ada 6
agama yang banyak dianut penduduk Indonesia diantaranya adalah Islam, Kristen
Protestan, Kristen Katholik, Hindu, Budha,
dan Konghucu. Agama di Indonesia
memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam
ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “KeTuhanan
Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh
secara kolektif terhadap politik, ekonomi dan budaya. Menurut hasil sensus tahun 2010, 87,18%
dari 237.641.326 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 6,96% Protestan, 2,9% Katolik, 1,69% Hindu, 0,72% Buddha, 0,05% Kong Hu Cu, 0,13% agama lainnya, dan 0,38% tidak terjawab atau
tidak ditanyakan.
Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa
"tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan
kepercayaannya" dan "menjamin semuanya akan kebebasan untuk
menyembah, menurut agama atau kepercayaannya". Pemerintah,
bagaimanapun, secara resmi hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan,
Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.
Dengan banyaknya agama
maupun aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama sering
kali tidak terelakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia memainkan
peranan penting dalam hubungan antar kelompok maupun golongan. Program transmigrasi secara tidak
langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di wilayah timur Indonesia.
2.
Jenis-jenis Piramida Penduduk
Umur
penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif
Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia
produktif
Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak
produktif/usia jompo.
Sesuai
dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk
negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:
1)
Struktur
penduduk muda
Bila
suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk berada pada usia muda.
2)
Struktur
penduduk dewasa
Bila
suatu Negara sebagian besar penduduk berusia dewasa.
3)
Struktur
penduduk tua
Bila suatu
Negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.
Komposisi
penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk grafik
yang dinamakan piramida penduduk.
Bentuk
piramida penduduk ada 3 macam yaitu:
1.
Bentuk Limas
(Expansive), menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari pada
usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat tinggi, contohnya:
Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil, Malaysia, India.
Ciri-ciri
piramida expansive:
a.
Sebagian
besar berada pada kelompok penduduk muda
b.
Kelompok
usia tua jumlahnya sedikit
c.
Tingkat
kelahiran bayi tinggi
d.
Pertumbuhan
penduduk tinggi
2.
Bentuk Granat
(Stationer), menunjukkan jumlah usia muda hampir sama denganusia dewasa,
sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya: Amerika Serikat,
Belanda, Norwegia, Finlandia, Jerman.
Ciri-ciri piramida
penduduk stasioner:
a.
Penduduk
pada tiap kelompok umur hampir sama
b.
Tingkat
kelahiran rendah
c.
Tingkat
kematian rendah
d.
Pertumbuhan
penduduk mendekati nol atau lamba
3.
Bentuk Batu
Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebihbesar dari pada
usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya:negara-negara yang
baru dilanda perang, contohnya Swedia.
Ciri-ciri piramida penduduk konstruktif:
a. Sebagian besar penduduk berada
kelompok usiadewasa atau tua
b. Jumlah penduduk usia muda sangat
sedikit
c. Tingkat kelahiran lebih rendah
dibandingdengan tingkat kematian
d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang
Selanjutnya
perhatikan contoh hasil pembuatan piramida penduduk dari hasil sensus penduduk
tahun 1990 setelah dibuat kelompok umur 0-4 tahun, 5-9 tahun dan seterusnya.
Perhatikan
tabel dibawah ini!
Tabel 5.
Susunan Penduduk menurut umur dan jenis
kelamin tahun 1990.
Dari
tabel tersebut bila dibuat piramida penduduk terbentuklah gambar seperti
berikut ini!
Grafik 3. Piramida
penduduk Indonesia tahun 1990.
Perbandingan
antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di daerah/negara tertentu pada
tahun tertentu disebut perbandingan jenis kelamin (Sex Ratio)
Rumus
untuk menghitungnya:
Sex Ratio =
=
= 99,4
dibulatkan 99
Jadi,
di Indonesia pada tahun 1990 setiap seratus penduduk perempuan terdapat 99
penduduk laki-laki.
Contoh soal :
Suatu kota terdapat penduduk usia 0
– 14 tahun berjumlah 2,5 juta, usia 15 – 64 tahun berjumlah 8 juta, dan usia 65
tahun ke atas berjumlah 1,5 juta. Dari data tersebut hitunglah besarnya angka
beban ketergantungan
DAFTAR PUSTAKA
Octaria, Neva.2012.Komposisi Penduduk Macam-Macam Piramida.(Online),
(http://fafa1310.blogspot.com/, diakses 08
Mei 2013)
Wikipedia.2012.Agama
di Indonesia.(Online),
(http://id.wikipedia.org/, diakses 08 Mei
2013)
Petrus, Abel.2012.Gambar Piramida Penduduk.(Online),
(http://www.abelpetrus.wordpress.com/
diakses 08 Mei 2013)
Kemdiknas.2011.Bahan
Belajar.(Online),
(http://belajar.kemdiknas.go.id/,
diakses 08 Mei 2013)
Fnr.2012.Jenis-Jenis
Piramida Penduduk.(Online),
(http://fnr-site.blogspot.com/, diakses 09
Mei 2013)
;-0 i'm very senang maksih banyak.....
BalasHapusboleh minta tolong follow gplus saya atau blogroll/backlink blog saya nggak? nanti saya blogroll/backlink dan follow blog dan gplus anda.
ini bukan spam dan advertising
by skytacco.blogspot,com
---------terimakasih.---------